Langkah 3: Buat pengajuan visa waiver Jepang dengan mengisi form yang disediakan
Setelah masuk ke akunmu, buat pengajuan visa waiver Jepang yang baru dengan klik “New Registration”. Kamu akan diminta mengisi sebuah form pendek di mana kamu juga perlu mengupload scan e-paspor kamu untuk bagian Cover Page, Bio-Data Page, dan Endorsements Page.
Data lain yang perlu kamu isi di sini adalah:
Nama depan dan tengah
Tanggal lahir (dengan format YYYYMMDD, atau tahun-bulan-hari. Contoh: 1 Januari 1991 diisi dengan 19910101)
Gender sesuai yang tertera di paspor
Tanggal dikeluarkannya paspor
Tanggal berakhirnya paspor
Tanggal tiba di Jepang
Tanggal meninggalkan Jepang
Setelah itu, kamu perlu mengecek kembali semua data yang kamu masukkan. Jika sudah yakin, tinggal submit.
Kamu akan menerima email pemberitahuan bahwa aplikasimu sudah diterima dengan nomor registrasi sementara sampai Visa Exemption Registration Notice (pemberitahuan bahwa pengajuan visa waiver berhasil) dikeluarkan.
Dalam waktu sekitar 24-48 jam, kamu akan menerima email “Notification of Visa Exemption Registration completed” jika pengajuan visa waiver Jepang-mu berhasil.
Selamat, kamu sekarang bisa mengunjungi Jepang selama maksimal 15 hari dalam satu kali perjalanan dengan visa waiver Jepang-mu.
Nikmati Gaya Hhidup Nomaden Digital di Jepang
Jepang telah memperkenalkan program visa khusus baru untuk "nomaden digital" - pekerja jarak jauh internasional, yang menarik perhatian dunia.
Klik di sini untuk informasi lebih lanjut:
Langkah 2: Log-in dengan email yang kamu daftarkan
Masuk kembali ke halaman JAVES dan log-in dengan alamat email dan password yang kamu daftarkan. One-Time Password (OTP) akan dikirimkan ke alamat emailmu untuk verifikasi.
Hal lainnya yang perlu diketahui dari visa waiver Jepang
Masa berlaku visa waiver Jepang adalah 3 tahun atau sampai berakhirnya paspor, dengan durasi kunjungan maksimal 15 hari dalam satu kali perjalanan. Jika akan berlibur di Jepang lebih dari 15 hari, kamu perlu mengajukan visa Jepang biasa.
Tidak ada batas kunjungan bagi pemilik visa waiver, alias kamu bisa mengunjungi Jepang berkali-kali tanpa registrasi bebas visa lagi, asalkan stiker bebas visa kamu masih berlaku.
Jika paspormu habis masa berlakunya namun visa waiver belum berakhir, kamu perlu mengajukan visa waiver Jepang yang baru lagi.
Meski mengajukan visa waiver online, akan tetap mendapatkan bukti kunjungan sementara (temporary visitor) secara fisik yang kamu butuhkan untuk bisa menggunakan JR Pass di Jepang. Kami mendapatkannya dalam bentuk stiker "Landing Permission", di mana tertera juga tanggal masuk Jepang, tanggal harus keluar Jepang, status temporary visitor, dan durasi maksimal kunjungan.
Kamu tetap bisa mengajukan visa waiver Jepang secara offline jika ingin paspormu memiliki stiker visa exemption
Semua yang perlu Anda ketahui saat memasuki, meninggalkan, dan berada di Jepang
Setiap wisatawan asing yang memasuki Jepang wajib memiliki paspor yang berlaku selama periode tinggal mereka, dan setiap wisatawan wajib mematuhi ketentuan dalam visa tersebut.
Lihat informasi di bawah ini terkait ketentuan terbaru visa Jepang.
Untuk pertanyaan lebih lanjut, hubungi kantor kedutaan besar atau kantor konsuler Jepang di negara tempat tinggal Anda.
Proses pengecekan imigrasi
Jika memiliki visa waiver, pemeriksaan di imigrasi akan lebih ketat. Mulai dari banyaknya pertanyaan, bukti akomodasi, hingga pengecekan jumlah uang tunai. Hal ini disebabkan karena tanpa adanya kecukupan dana saat pengajuan visa waiver.
Berbeda dengan visa biasa yang gak akan mengalami pemeriksaan ketat, karena sudah diminta kecukupan dana saat pengajuan visa.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Masa berlaku visa waiver adalah 15 hari selama di Jepang. Jika ingin menetap lebih dari 15 hari, maka kamu harus tetap mengurus visa biasa. Sedangkan, visa biasa gak ada ketentuan seperti visa waiver.
Baca Juga: Syarat dan Cara Membuat Visa Schengen untuk Liburan ke Eropa
Persyaratan kedua visa ini pun berbeda. Untuk visa biasa, kamu memerlukan dokumen berikut ini:
Sedangkan, untuk visa waiver, kamu harus menyiapkan dokumen berikut ini:
Tentu saja harganya pun berbeda. Visa waiver memiliki tarif Rp475 ribu. Sementara visa biasa memiliki tarif Rp975 ribu untuk single dan Rp1 juta 525 ribu untuk multiple.
Itu dia beberapa perbedaan visa waiver dan visa biasa untuk liburan ke Jepang. Kalau kamu sendiri, lebih tertarik jenis visa yang mana?
Baca Juga: Mau Liburan ke Jepang? Ini Syarat Membuat Visa dan Biayanya
Pengajuan bebas visa Jepang secara online
shutterstock.com/TNPhotographer Ilustrasi Jepang.
Dilansir dari laman resmi Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, mulai Senin (27/3/2023), registrasi pra-keberangkatan bisa dilakukan secara daring (online).
Artinya, registrasi bebas visa Jepang pra-keberangkatan bagi pemegang e-paspor dapat diajukan secara daring dan diregistrasi secara elektronik.
"Penerbitan bukti registrasi bebas visa elektronik akan dilakukan melalui Sistem Pembebasan Visa Jepang (Japan Visa Exemption System-JAVES)," demikian bunyi pengumuman dalam laman resmi Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, dikutip Kompas.com, Senin (27/3/2023).
Dengan demikian, pemohon yang menggunakan sistem ini tidak perlu lagi mendatangi Kantor Perwakilan Jepang atau Visa Center (JVAC), dan akan mendapatkan lebih banyak kemudahan dalam pengajuan registrasi.
Prosedur pengajuan registrasi pra-keberangkatan menggunakan JAVES dapat dilakukan dengan tahapan berikut:
Sebagai informasi, tautan situs web registrasi pembebasan visa (JAVES) yaitu https://www.evisa.mofa.go.jp/personal/logintoko.
Langkah 1: Buat akun di Japan Visa Exemption System-JAVES
dan buatlah akun baru dengan mengklik “Register an email address”. Kamu akan diminta mengisi alamat email, memilih bahasa untuk proses aplikasimu, kewarganegaraan, dan negara serta provinsi tempat tinggalmu.
Kamu akan mendapatkan email notifikasi bahwa registrasi akun sementaramu berhasil, dan diminta mengklik link untuk verifikasi email. Segera verifikasi emailmu dengan klik link di email.
Cara menggunakan visa waiver Jepang saat di check in di bandara dan di imigrasi
Perlu diingat bahwa jika mengajukan visa waiver Jepang secara online, kamu tidak akan mendapatkan stiker visa exemption di paspormu. Lalu bagaimana caranya menggunakan visa waiver Jepang saat diminta menunjukkan bukti kepemilikan visa saat check-in pesawat di bandara dan di imigrasi?
Menurut email dari JAVES, kamu perlu menunjukkan "Visa Exemption Registration Notice" di ponselmu. Caranya seperti ini:
1. Log-in ke sistem JAVES dengan alamat email dan password seperti sebelumnya
2. Klik “Application list” di menu atas. Kamu akan masuk ke halaman daftar aplikasi visa waiver-mu
3. Cek box kecil di sebelah kiri aplikasi visa waiver yang ingin kamu gunakan, lalu klik ‘Visa Exemption Registration Notice (to display)’ untuk membuka ‘Visa Exemption Registration Notice’ yang bisa kamu tunjukkan ke petugas.
Pada halaman tersebut, terdapat juga tombol ‘Visa Exemption Registration Notice (PDF)’. Berdasarkan pengalaman kami, ada baiknya kamu mendownload versi PDF-nya, simpan di ponselmu untuk berjaga-jaga, dan kalau perlu print untuk kamu bawa secara fisik sebagai cadangan seandainya ponselmu kehabisan baterai.
Dari pengalaman kami pergi ke Jepang dengan visa waiver Jepang online ini pada bulan Agustus lalu, kami hanya perlu menunjukkan visa exemption registration notice satu kali saat check-in di Bandara Indonesia. Sementara saat di imigrasi Jepang, kami tidak perlu menunjukkan apa-apa dan hanya menyerahkan paspor saja karena visa waiver kami sudah terdaftar di sistem.
Namun pengalaman imigrasi setiap orang sangat mungkin berbeda, jadi kami sangat menyarankan kamu untuk tetap mempersiapkan ponselmu untuk menunjukkan visa exemption registration notice secara langsung ke petugas.
Diskon Khusus Pengguna Baru Klook
Dapatkan diskon langsung Rp 500.000 atau diskon 8% sampai Rp 200.000 untuk pengguna baru Klook!
Pengajuan bebas visa Jepang langsung ke Konsulat (offline)
Prosedur pengajuan bebas visa secara offline adalah sebagai berikut:
Baca juga: Alasan Jepang Salah Satu Destinasi Favorit Orang Indonesia
Pemilik e-paspor yang telah mendapatkan stiker bebas visa dapat melakukan perjalanan ke Jepang untuk durasi tinggal maksimal 15 hari, berkali-kali hingga masa berlaku stiker tersebut habis, tanpa perlu melakukan registrasi lagi tiap kali perjalanan.
Sementara itu, bagi pemohon bebas visa yang tidak dikabulkan permohonannya, harus melakukan permohonan visa biasa sesuai kebutuhannya.
Baca juga: 8 Tips Persiapan Liburan ke Jepang untuk Pemula, Bawa Colokan Tipe A
Anda sangat disarankan untuk membeli asuransi kesehatan/perjalanan untuk melindungi diri Anda karena biaya pengobatan di Jepang bisa sangat mahal. Asuransi perjalanan Anda menawarkan perlindungan terhadap keadaan darurat yang tidak terduga dalam perjalanan internasional seperti pertanggungan biaya pengobatan, penundaan dan pembatalan penerbangan, kehilangan paspor dan bagasi, atau kecelakaan pribadi. Untuk keselamatan dan keamanan finansial dalam perjalanan internasional Anda, kami sangat menyarankan Anda untuk membeli asuransi perjalanan dan memanfaatkan penawaran khusus kami.
Anda bisa mendapatkan asuransi perjalanan Asuransi Perjalanan HDFC Ergo mulai dari INR 300.
Sejak tahun 2014, pemerintah Jepang memberikan kemudahan bagi pemegang paspor Indonesia, untuk memasuki Jepang dengan Visa Waiver program. Namun Visa Waiver ini hanya diberikan kepada pemegang paspor elektronik. Untuk pemegang paspor biasa, masih harus mengurus Visa sebelum berangkat ke Jepang.
Apa keuntungan dari visa waiver..? Jika paspor anda telah terdaftar dalam visa waiver, maka selama jangka waktu visa waiver tersebut, anda dapat berangkat kapan saja ke Jepang tanpa mengurus visa terlebih dahulu. Tinggal cari tiket dan berangkat.
Tapi visa waiver ini ada keterbatasannya. Pertama, anda hanya bisa berkunjung ke Jepang selama 15 hari. Jika ingin berkunjung lebih dari 15 hari, anda tetap harus mengurus visa reguler di VFS JVAC, meskipun sudah punya visa waiver. Kedua, masa berlakunya hanya tiga tahun atau sesuai masa berlaku paspor (mana yang lehuh dahulu). Ketiga, dari banyak pengalaman dan cerita pemegang e-paspor dengan visa waiver ini, pemeriksaan imigrasi saat tiba di Jepang lebih ketat, banyak pertanyaan, diminta bukti pesanan akomodasi, di cek jumlah uang yang dibawa, bahkan cukup banyak cerita pemegang visa waiver yang akhirnya ditolak masuk Jepang dan diharuskan kembali ke Indonesia dengan penerbangan berikut. Mungkin ini disebabkan tidak diperlukannya bukti kecukupan keuangan atau bukti pekerjaan saat pengajuan visa waiver, berbeda dengan pengajuan visa reguler yang diminta bukti kecukupan dana saat aplikasi.
PENGURUSAN VISA WAIVER
Bagaimana prosedur pengurusan visa waiver? Sangat mudah kok.. Syaratnya paspor anda sudah paspor elektronik, yang memiliki chip data biometrik. Prosedurnya:
PENGURUSAN VISA WISATA REGULER
Bagaimana jika anda tidak punya paspor elektronik, masih paspor biasa? Atau sudah punya visa waiver, tapi mau berkunjung ke Jepang lebih dari 15 hari? Dalam hal ini anda harus mengajukan aplikasi visa wisata reguler.
Dulu, pengurusan visa reguler juga dilakukan di kedutaan Jepang. Tapi sejak 15 September 2017, aplikasi visa wisata hanya dapat dilakukan di VFS JVAC (Japan Visa Application Centre), Kuningan City Lt.1, Jakarta.
Untuk aplikasi visa Single Entry biayanya Rp 400.000, sedangkan untuk visa Multiple Entry biaya visa Rp 800.000.
Pengajuan multiple entry bisa diproses jika anda sudah pernah ke Jepang dalam 3 tahun terakhir, atau pernah ke negara seperti Amerika Serikat dan Inggris. Jika anda dinilai qualified, visa multiple entry bisa diberikan dengan masa berlaku 5 tahun, bisa lebih panjang dari visa waiver yang masa berlakunya 3 tahun.
Selain membayar biaya visa, pengurusan visa di VFS JVAC ini dikenakan biaya pemrosesan Rp 165.000 per paspor.
Syarat Dokumen untuk visa kunjungan sementara untuk tujuan wisata:
Bawa paspor dan dokumen-dokumen diatas ke VFS JVAC, Kuningan City Lt. 1, Jakarta.
Jam buka VFS JVAC untuk aplikasi visa setiap hari kerja antara jam 9:00-17:00. Anda dapat membuat janji terlebih dahulu untuk menghindari antrian panjang, namun bisa juga langsung datang tanpa membuat perjanjian. Perjanjian bisa dibuat secara online di website VFS JVAC: http://www.vfsglobal.com/japan/indonesia/Schedule-an-Appointment.html
Setibanya di VFS JVAC, anda akan mendapatkan nomor antrian. Tunggu nomor anda dipanggil. Jika nomor anda telah dipanggil, menuju counter dan serahkan paspor dan dokumen anda. Petugas akan memeriksa paspor dan dokumem, apabila ada kekurangan, aplikasi anda akan dikembalikan dan anda akan diminta melengkapi kekurangannya. Apabila semua lengkap, anda akan diminta melakukan pembayaran biaya visa dan biaya administrasi. Petugas akan memberikan tanda terima.
Proses visa di VFS JVAC sekitar 3-5 hari kerja. Anda bisa memonitor progres aplikasi visa di website VFS, dengan memasukan kode yang ada di tanda terima pengurusan visa.
Untuk pengambilan visa dapat dilakukan pada hari kerja mulai jam 1 siang. Pengurusan visa Jepang melalui VFS JVAC dapat diwakilkan oleh anggota keluarga ataupun agen wisata.
Dari pengalaman banyak teman, sangat jarang pemegang visa Jepang ditolak masuk di bandara, sementara pemegang visa waiver yang terkena deportasi cukup banyak terdengar.
Jadi mana yang lebih baik, visa waiver atau visa reguler?
Jika anda sudah cukup memiliki riwayat perjalan keluar negeri, visa waiver jauh lebih memudahkan dan menguntungkan. Tapi jika anda baru pertama kali keluar negeri, saran saya anda mengurus visa reguler, yang syarat pengajuannya mencakup bukti kemampuan keuangan, hal ini untuk membuktikan bahwa anda adalah wisatawan yang bonafid, mengurangi resiko kena random check dan resiko deportasi saat di bandara Jepang.